Aku tak pernah tau apakah yang telah direncanakan oleh Tuhan untukku? Aku tak pernah tau apakah yang ada di balik semua rasa patah dan kalah dan semua jenis kecewa yang kadang mengarah pada sebuah keputusasaan. Aku tak pernah ingin menjadi seonggok sampah yang tak berharga. Semua berawal di SMA Negeri 2 Sekayu, ya sekolah megah yang sekarang aku tempati, tempat ku bernaung dari senin-sabtu selama hampir 12 jam full dari pukul 07.30-05.00. haha.. :dd pertama kali menginjakkan kaki di kota sekayu, kota sepi seperti tak bertuan. Namun hanya satu yang kuharapkan, disinilah awal masa depan cerah akan ku tempuh, disinilah aku akan menjadi pribadi yang baik yang akan membawa kehidupan keluarga ku menjadi lebih baik dan inilah awal langkahku. Aku percaya itu. Mmm, awal yang baik, aku berjuang bersama 18 orang siswa dari luar kota langit, mereka adalah triani, nandha, mimi, dhini, arsela, singgih, syahrial, putri, furqan, arasy, gery, mutiah, tami, intan, yuni, there, dan terakhir adalah nu...
Menulis menjadi sebuah peristiwa yang menegangkan tetapi indah dan sakral. (Putu Wijaya)