Feminimitas
Wanita Bukanlah High Heels
High
heels bukanlah suatu standar feminimitas. High heels yang dipandang wanita
menjadi suatu ukuran kecantikan dan ciri khas gaya wanita yang feminis menjadi
suatu hal yang kurang dapat diterima. Mungkin memang benar 6 dari 9 wanita mengaku akan lebih percaya
diri bila menggunakan high heels. Namun faktanya masih ada 3 dari wanita
lainnya yang malah kurang percaya diri untuk menggunakan sebuah sepatu tinggi,
alasannya cukup sederhana hanya “tidak ingin ribet”. Mereka malah lebih memilih
menggunakan flat shoes atau malah lebih
suka menggunakan sandal.
High
heels bagi sebagian wanita menjadi benda
yang sangat penting bagi penampilan mereka tanpa tahu apa efek negatif dari
penggunaannya. High heels bagi mereka akan menunjang kecantikan, memperelok
bentuk tubuh, agar terlihat lebih tinggi, bahkan ada sebagian yang wanita yang
ingin merasa terlihat “bak tuan putri”
karena menggunakan high heels yang berharga jutaan rupiah ternyata memiliki
efek kesehatan yang cukup akan mengganggu aktivitas dan kesehatan tubuh.
Efek
kesehatan yang ditimbulkan oleh high heels cukup rumit, sehingga
berhati-hatilah bagi para wanita yang gemar menggunakan heels. Namun terkadang
ketika para wanita telah mengetahui efek negative dari high heels, mereka tetap
bersikeras untuk tetap menggunakannya demi sebuah “reputasi seorang wanita
cantik”. Sehingga, meskipun sulitnya
menggunakan high heels atau merasa tidak
nyaman dan telah merasakan efek negative dari high heels mereka tidak akan menyerah
untuk menggunakan high heels.
Bagaimanapun
penggunaan high heels harus diminimalisir oleh para wanita. Mereka akan
terganggu kesehatan tubuh yang tidak cukup marah namun akan tetap membawa
kesengsaraan bagi beberapa bagian tubuh contohnya kaki, punggung, tulang
belakang, bahkan syaraf. Suatu penelitian membuktikan bahwa ketika melangkah
satu kali dengan menggunakan high heels, 25% dari berat badan harus disangga
oleh kaki. Normalnya, 50% berat tubuh disangga oleh tumit, 15% oleh ibu jari,
35% oleh sisanya. Saat menggunakan high heels, berat badan tubuh yang tidak
disangga dengan semestinya, yang pada akhirnya akan menyebabkan nyeri atau
sakit pada kaki. Efek buruk yang paling sering terjadi adalah bengkak pada jari
kaki hingga menyebabkan peradangan, terutama ibu jari. Ketika pusat gravitasi
bergerak maju ke arah ujung kaki, jempol kaki akan membagi tumpuannya pada kaki
kedua, dalam jangka waktu lama hal ini dapat menyebabkan jaringan dikitarnya
membengkak dan meradang. Apabila terjadi pembengkakan ringan pada ibu jari,
efek pembengkakan lebih lanjut bisa diatasi dengan mengganti sepatu. Namun jika
sudut di mana jempol kaki menekuk terlalu besar atau rasa sakit terlalu besar,
maka perlu pergi ke dokter spesialis.
Kemudian
menurut Alyssa B Dufour dari Institute for Aging Research of Hebrew Senior Life
atas dasar hasil penelitiannya selama 6 tahun (2002-2008) menyatakan bahwa
pemakain high heels pada wanita dapat
menyebabkan terjadinya nyeri di bagian belakang kaki. Ketika high heels memaksa
massa tubuh untuk bergerak ke depan, juga akan berefek tidak hanya pada kaki tapi
juga tulang belakang karena saat menggunakan high heels, kerja tulang belakang
akan berat untuk menjaga keseimbangan. Gangguan keseimbangan akan berakibat
pada nyeri atau sakit pada tulang belakang
dan sciatica atau linu pinggul.
Penggunaan
high heels yang sering pun dapat menyebabkan hal yang sangat fatal,karena dapat
mengganggu peredaran darah pada tubuh serta mengganggu sistem saraf pada rangka
tubuh. Lalu apakah yang harus dulakukan oleh para wanita sehingga mereka masih
bisa tampil cantik dan anggun tanpa harus menggunakan high heels?. Padahal jika dipandang dari sudut materi, harga high heels tidaklah cukup murah,
wanita perlu meronggoh isi dompet mereka demi sepasang high heels. Sehingga ketika wanita lebih memilih untuk tidak
menggunakan high hells, setidaknya
beban pengeluaran belanja para wanita akan lebih terhematkan. Tampil cantik dan
anggun terlebih lagi tampil feminis dengan tidak mengorbankan kesehatan bisa
dikakukan dengan banyak cara tidak harus dengan menggunakan high heels. Para wanita bisa menggunakan
sepatu kates yang cantik atau sandal
yang juga memiliki high yang tidak
lebih dari 2 cm. Tampil cantik dengan alami pun akan lebih baik dengan
menampilkan inner beauty yang
dimiliki. So, jangan pernah khawatir, kecantikan dan feminimitas seorang wanita
tidak hanya terukur dari sepasang high
heels. J J J
(chocosher-wed/8/12/11/01.00 am)
Comments
Post a Comment