Coret : Outbond Kamadiksi, 13-14 Juli 2012 @Tawangmangu, Jawa Tengah.
Terik
matahari menemani kota pempek Palembang juga menemaniku merasakan udara yang
begitu panas hari ini. Betapa tidak suhu yang berkisar 37-38 derajat Celcius membuat
ku gusar, gusar melap keringat dan terus mendinginkan sekujur tubuh di depan
kipas angin. Mungkin terdengar sedikit lebay namun begitulah adanya. Hampir dua
minggu kembali ke kota kelahiran tetap sulit buatku untuk beradaptasi dengan
udara yang sangat panas.
******************
Suasana panas yang kian membuncah
membuatku merindu, merindu akan suasana dingin yang masih terasa di kota
Yogyakarta. Tak tertinggal ketika terakhir aku merasakan dingin di daerah
Tawangmangu tempat dimana aku mengikuti outbond pengurus kamadiksi (Keluarga
Mahasiswa Bidik Misi) UGM tanggal 13-14 Juli 2012. Menggigil badanku, tiga
lapis bajuku. Oh no! Rasanya sulit sekali melakukan aktivitas ketika
ditempatkan pada kondisi badan menggigil seperti ini. Namun, dingin tersebut
seketika membuatku merasa nyaman. Suasana dingin tersebut sangat berarti
buatku, suasana dingin malam yang amat berisi akan kebersamaan, kreativitas,
semangat, kecerdasan, dan kehangatan sebuah keluarga.
Kamadiksi merupakan sebuah
keluarga, keluarga yang harmonis untuk detik ini dalam lingkup kampus buatku,
entah mengapa bersama kamadiksi aku merasa akrab tanpa segan tanpa malu untuk
saling tolong menolong menikmati kebersamaan. Teringat sekali ketika api unggun
menghangatkan kami diiringi motivasi-motivasi dari orang-orang sukses yang
telah memegang tempat duduknya di Direktorat kemahasiswaan Universitas Gadjah
Mada serta para trainer-trainer outbond yang tak kalah menarik. Mereka
memotivasi kami pengurus kamadiksi masa bakti 2011/2012 untuk semangat berprestasi
dan menjadi pribadi-pribadi yang luar biasa, insyaAllah! J.
Point-point yang aku suka dari
pembicara pada malam hari sebelum outbond seperti Bapak Drs. Haryanto selaku
Direktur kemahasiswaan UGM dan Sekretaris Direktur Kemahasiswaan, Bapak
Sunarto, S.Sos adalah ketika mereka berdua berbicara mengenai tujuan “Mengapa Anda
Datang Ke Outbond Kamadiksi?” serta berbicara tentang “Kalian Semua Adalah
Orang Yang Dewasa”. Hatiku seketika berdesir ketika ditanya “Mengapa Anda
Datang Ke Outbond Kamadiksi?” dalam hati aku berpikir kenapa aku kesini?
Ngapain? Memang benar apa yang dibilang Bapak Haryanto, apa tujuan apa datang
ke dalam kegiatan ini?. Aku bungkam terus berpikir dan yang terlintas dalam
hatiku saat itu adalah mencari sebuah pengalaman, dapat saling mengenal sesama
anggota pengurus kamadiksi, bersyukur diberi kesempatan berkumpul dengan
orang-orang yang mempunyai semangat berprestasi dan berkontribusi serta siap
mendapatkan pembelajaran yang akan diberikan oleh para staff dirmawa dan para
trainer. Yah, mungkin itu saja yang terpikir dalam benakku yang telah aku
persiapkan jikalau nanti mendapat giliran pertanyaan dari Bapak Direktur Kemahasiwaan
UGM dan sayang sekali kesempatan mendapatkan giliran pertanyaan yang lumayan
perlu berpikir matang dulu untuk menjawab tersebut tidak aku dapati. Tak kalah
terngiang sampai detik ini pun ketika dibicarakan mengenai “Kalian Semua Adalah
Orang Yang Dewasa” yang mempersilahkan kami untuk berpikir cerdas sebelum
bertindak dan mengambil keputusan. Pengurus Kamadiksi bukanlah seorang anak
kecil yang segala sesuatunya masih harus disuapi oleh bapak/ibunya. Pengurus
Kamadiksi adalah orang-orang dewasa yang cepat tanggap terhadap situasi apa
saja yang dapat terjadi dalam sebuah kepengurusan. Pengurus Kamadiksi adalah
pengurus yang dapat bertanggung jawab akan segala hal yang telah dilakukan
serta keputusan yang telah diambil.
Suasana semakin dingin dengan semakin
larutnya malam, kami tetap pada kegiatan kami tetap dengan semangat kami. J Kegiatan yang tak
kalah menarik pada malam hari adalah kegiatan yang dinamai oleh para Trainer
sebagai “Human Machine” dimana kami
harus menciptakan sebuah kreativitas dengan sumber daya manusia yang kami
miliki. Kami tidak diperbolehkan menggunakan alat bantu apapun selain diri kami
sendiri yang mempraktekan sebuah alat/teknologi yang dapat digunakan dengan
bantuan penggerak mesin, yah dengan kata lain kami yang berjumlah 4-5 orang
dalam satu kelompok diibaratkan sebagai sebuah mesin yang dapat bermanfaat bagi
orang lain. That’s what i like as a part
to prove our function in a year at Kamadiksi UGM.:) Kami diminta untuk
selalu siap dan cepat tanggap dalam melayani, kami dituntut untuk proaktif
dalam segala kondisi. Komitmen utama kami adalah service dan tak kalah penting juga adalah proactive, intelligent and excellence. J Keempat
komitmen yang telah aku sebutkan tadilah yang membawa kami ke Outbond di daerah
Tawangmangu tersebut, yang membawa kami untuk belajar bagaimana satu persatu
komitmen tersebut harus diterapkan dalam sebuah kepengurusan.
Esoknya kami dihadapkan pada games ringan maupun berat yang telah dirangkai sedemikian rupa oleh
para panitia (red : dirmawa) dan para trainer
agar kami dapat memaknai satu persatu apa tujuan dari games tersebut. Banyak sekali yang kami dapat dari games tersebut, diantaranya belajar
agar tidak ceroboh dalam bertindak yang dicerminkan oleh game voli kain,
melatih diri untu proaktif serta cara menyelesaikan masalah dengan cepat namun
tetap diiringi dengan analisis yang baik yang dicerminkan oleh game jembatan
tali, memperlihatkan kepada kami apakah lebih mudah dalam hal memimpin atau
dipimpin dalam game kerek air dengan tali dan terakhir melatih kami untuk fokus
pada satu tujuan dan semangat bersatu
untuk menggapai tujuan tersebut diiringi dengan keempat komitmen kami service, proactive, intelligent and
excellence. J
Sebuah spanduk berslogan “KAMADIKSI MELAYANI DENGAN HATI”
merupakan tujuan yang kami harapkan untuk menjalani sebagai pengurus kamadiksi
satu tahun kedepan. Kami senang, kami banyak belajar dalam outbond Kamadiksi.
Kami merupakan anak-anak bangsa dengan tanpa lelah ingin selalu berjuang dalam
membangun negeri. BIDIK MISI merupakan fasilitas yang telah kami dapatkan untuk
dipertanggungjawabkan. BIDIK MISI bukan sekedar uang. BIDIK MISI adalah
fasilitator sekaligus penunjang kami untuk dapat selalu berprestasi sebagai
seorang mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa. Mendapatkan beasiswa seperti
BIDIK MISI merupakan karunia luar biasa yang telah Allah berikan kepada kami
untuk tidak terhenti dalam berjuang membangun negeri dan dapat membanggakan
kedua orang tua kami.
*****************
Udara terasa semakin panas, kipas angin nampaknya tersesak
juga ingin merasakan hawa dingin yang tak juga kunjung datang. “Palembang panas euy!” tidak seperti Tawangmangu dan Yogyakarta
tempat aku kuliah. Yah, apa mau dikata, this’s my hometown, apapun konsekuensinya aku adalah penduduk
daerah ini dan anak Indonesia asli. Hhe.. J.
Aku lupa menceritakan satu hal bahwa kami KAMADIKSI UGM memiliki semangat juang
yang tinggi, kami ada untuk berprestasi yang dapat kami cerminkan dengan jargon
kami :
S.E.M.A.N.G.A.T
P.A.L.A.P.A....!!!!. -^- J
**************
Comments
Post a Comment