Kurniawan Gunadi
Entah kapan memulai membaca tulisan-tulisannya, tapi kurasa penuh kejujuran dalam hal rasa.
Itulah yang membuat semua goresan tangannya penuh makna hingga setiap orang ingin membaca dan membaca.
Tapi terkadang tulisan-tulisanya bikin bahaya lho alias bikin baper jadi harus waspada.hehe
Entah kapan memulai membaca tulisan-tulisannya, tapi kurasa penuh kejujuran dalam hal rasa.
Itulah yang membuat semua goresan tangannya penuh makna hingga setiap orang ingin membaca dan membaca.
Tapi terkadang tulisan-tulisanya bikin bahaya lho alias bikin baper jadi harus waspada.hehe
Ini salah satu tulisannya yang paling kusuka, judulnya ''Terima Kasih telah Menjaga Diri''
Mengapa? Mungkin karena sangat cocok dengan keinginan hati saat ini *haisyah, sempetnya ngegombal di bulan puasa* eh tapi beneran kok :'')
Untukmu, yang sekarang sedang menjaga diri dan dijaga Tuhan, semoga kita segera disatukan :)
Terima kasih telah menjaga diri, terima kasih juga telah bersedia bersabar. Bersabar terhadap perasaan yang sedang tumbuh, ingin sekali mekar, ingin sekali segera ranum. Akan tetapi, kita masih percaya bahwa untuk menjadi mekar, kita perlu waktu.
Terima kasih karena aku rasa, Allah tetap menjadi yang pertama. Bila kelalaian kita menjaga diri, membuat orang lain berasumsi sedemikian rupa. Semoga kita segera diselamatkan dan ku rasa, Dia pasti segera menyelamatkan.
Terima kasih telah bersedia bersabar. Karena aku pun sedang bersabar menunggu waktumu yang lebih luang. Karena sekarang, begitu banyak kesibukan yang bila kita tidak bersabar dan gegabah. Justru bisa jadi membuat kita salah mengambil keputusan.
Terima kasih telah menjaga diri. Karena aku akan menjagamu dari perasaanku yang sedemikian rupa. Entah bagaimana caranya. Entah harus berdoa seperti apa. Karena kita tahu pasti, salah satu dari kita akan memulai. Dan itu aku. Diwaktu yang nanti akan aku cari tahu entah bagaimana caranya. Karena aku tidak akan membiarkanmu terlalu lama berasumsi. Karena aku tahu, kita benar-benar sedang diuji dengan kehadiran masing-masing.
Kita sama-sama menjadi ujian satu sama lain. Mari menangkan!
Kita sama-sama menjadi ujian satu sama lain. Mari menangkan!
Comments
Post a Comment