Skip to main content

ini Karya Ilmiah peran sang pemuda dalam upaya meningkatkan daya saing bangsa


-->
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kuatnya arus globalisasi yang dimotori oleh negara-negara maju telah memberikan dampak perubahan sosial di negara-negara berkembang. Perubahan tersebut tidak saja merubah sistem ekonomi negara-negara berkembang tetapi juga mengikis kebudayaan-kebudayaan tradisional dalam kehidupan masyarakat. Mengalirnya aliran barat dalam masyarakat berkembang dalam bentuk imprealisme baru dan terkonsepkan sebagai ekonomi kapitalisme global dan modernisasi adalah gambaran betapa lemahnya masyarakat dinegara berkembang untuk mempertahankan jati dirinya sebagai sebuah negara yang berwibawa dan berbudaya.
Penetrasi globalisasi dewasa ini sangat gencar dikembangkan oleh negara-negara besar dengan tujuan agar negara-negara yang sedang berkembang di seluruh dunia menjadi bagian dari satu kekuatan yang semakin terintegrasi tanpa rintangan batas teritorial negara. Bahkan mitos yang berkembang selama ini tentang globalisasi adalah proses yang akan membentuk dunia menjadi seragam, menghapus identitas kebudayaan lokal atau etnis yang akan ditelan oleh kekuatan budaya besar atau kekuatan budaya global nampaknya mulai muncul yang disebut budaya imperialis.

Indonesia sebagai negara yang dianugerahi berlimpah sumber daya alam dan keberagaman etnis dengan seni budaya masing-masing memiliki potensi besar bagi pembangunan Indonesia. Sangat disayangkan hanya segelintir kecil individu dan kelompok yang memberikan perhatian khusus dalam upaya melindungi dan melestarikan kebudayaan. Jika dilihat berdasarkan keanekaragaman kebudayaan yang dimiliki, seharusnya masyarakat sadar betapa besar makna dan potensi yang terkandung didalam kebudayaannya bagi pembangunan bangsa Indonesia.
Kehadiran pelajar sebagai entitas sosial yang terdidik, terpelajar dan berpikir kritis pun sangat bermanfaat, ia adalah kaum intelektual muda masa depan yang hidup dalam lingkungan yang kondusif dan ilmiah. Keanekaragaman potensi pelajar, baik berupa karya/prestasi akademik maupun non akademik adalah wujud pelangi kreatifitas anak bangsa yang akan menghantarkan dan mengukir prestasi, salah satunya adalah pengenalan kekayaan budaya kepada negara lain yang mampu memberikan pandangan dan menunjukan kelebihan kita kepada tersebut. Pengenalan kekayaan budaya tradisional itu tidak sebatas mengirim misi kebudayaan ke luar negeri. Lebih dari itu, promosi budaya melalui multimedia atau pertunjukan langsung merupakan langkah efektif untuk memperkenalkan kekayaan seni budaya ke dunia internasional.
1.2. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan berbagai permasalahan yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana budaya Indonesia dalam era globalisasi?
2. Bagaimana peran pertukaran pelajar sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing bangsa?
1.3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk mengetahui apa yang terjadi terhadap budaya Indonesia dalam era globalisasi, serta mengetahui peran pelajar dalam upaya meningkatkan daya saing bangsa.
1.4. Manfaat Penulisan
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberi pengetahuan dan dapat memotivasi kaum muda agar selalu menjunjung tinggi dan mencintai nilai kebudayaan dalam negeri, serta kesadaran akan pentingnya kebudayaan sebagai identitas bangsa yang berpengaruh dalam meningkatkan daya saing bangsa.
1.5. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah studi pustaka, studi internet, serta wawancara.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Budaya
Budaya secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang memiliki arti mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang (Soerjanto Poespowardojo 1993). Menurut Koentjaraningrat budaya adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan miliki diri manusia dengan cara belajar. Adapun menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan dan keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, serta segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Edward B. Tylor menambahkan juga bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi menyatakan bahwa kebudayaan merupakan sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Beradasarkan beragam definisi tersebut, maka dapat diartikan bahwa kebudayaan merupakan sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni dan lain sebagainya, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
2.2. Pelajar/Kaum muda
Pelajar adalah peserta didik sebagai anggota masyarakat yang mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan non-formal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu Pelajar juga merupakan kelompok sosial masyarakat yang memegang peranan penting dalam mengemban amanah kesejarahan untuk melakukan perubahan dalam membangun dan menata peradaban. Pelajar sebagai subyek peradaban merupakan generasi penerus bangsa yang lahir dan tumbuh berkembang dalam lingkungan kaum terpelajar dan terdidik, lingkungan yang kondusif dan ilmiah.
2.3. Pertukaran Pelajar
Pertukaran adalah perpindahan dua hal atau benda yang saling menempati posisinya dan Pelajar adalah peserta didik sebagai anggota masyarakat yang mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan non-formal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu Pelajar juga merupakan kelompok sosial masyarakat yang memegang peranan penting dalam mengemban amanah kesejarahan untuk melakukan perubahan dalam membangun dan menata peradaban. Beradasarkan uraian di atas, pertukaran pelajar adalah perpindahan dua atau lebih peserta didik yang telah mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan non-formal ke suatu tempat yang merupakan tujuan untuk memperoleh suatu pengetahuan dan pengalaman baru.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Budaya Indonesia dalam era globalisasi
Pesatnya laju teknologi informasi atau teknologi komunikasi telah menjadi sarana difusi budaya yang ampuh, sekaligus juga alternatif pilihan hiburan yang lebih beragam bagi masyarakat luas. Akibatnya masyarakat tidak tertarik lagi menikmati berbagai seni pertunjukan tradisional yang sebelumnya akrab dengan kehidupan mereka. Hal ini sangat disayangkan mengingat kesenian tradisional Indonesia yang sarat dan kaya akan pesan-pesan moral, dan merupakan salah satu agen penanaman nilai-nilai moral yang baik.
Nilai kebudayaan yang menjadi karakteristik (gotong royong, silahturahmi, ramah tamah) masyarakat menjadi keistimewaan dasar yang dapat menjadikan individu-individu masyarakat Indonesia untuk mencintai dan melestarikan kebudayaannya. Karakteristik masyarakat Indonesia yang dikenal sebagai masyarakat yang ramah dan sopan santun kini mulai pudar sejak terjadinya berbagai macam peristiwa memprihatinkan yang membuat citra karakteristik positif masyarakat Indonesia mulai diragukan oleh bangsa asing.
Perkembangan globalisasi yang begitu masif dewasa ini merupakan hasil gagasan dari kebudayaan yang dikembangkan oleh manusia untuk melangsungkan kehidupannya. Namun pada akhirnya justru menciptakan dampak yang bertentangan dengan kebudayaan hakiki. Manusia menjadi lebih percaya pada hasil-hasil kemajuan globalisasi berupa teknologi dan hukum-hukum ekonomi untuk mencapai tujuan yang sudah bergeser ke arah kepentingan-kepentingan individual. Dalam hal ini, aturan pergaulan, etika dan perilaku antar manusia serta terhadap lingkungan semakin diabaikan.
Proses saling mempengaruhi adalah gejala yang wajar dalam interaksi antar masyarakat, melalui interaksi dengan berbagai masyarakat lain, bangsa Indonesia ataupun kelompok-kelompok masyarakat yang mendiami nusantara (sebelum Indonesia terbentuk) telah mengalami proses dipengaruhi dan mempengaruhi. Kemampuan berubah merupakan sifat yang penting dalam kebudayaan manusia. Tanpa itu kebudayaan tidak mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang senantiasa berubah.
Perubahan yang terjadi saat ini berlangsung begitu cepat. Hanya dalam jangka waktu satu generasi banyak negara-negara berkembang telah berusaha melaksanakan perubahan kebudayaan, padahal di negara-negara maju perubahan demikian berlangsung selama beberapa generasi. Pada hakekatnya bangsa Indonesia, juga bangsa-bangsa lain, berkembang karena adanya pengaruh-pengaruh luar. Adanya teknologi informasi yang semakin canggih saat ini, kita disuguhi oleh banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih menarik jika dibandingkan dengan kesenian tradisional kita. Dengan parabola masyarakat bisa menyaksikan berbagai tayangan hiburan yang bersifat mendunia yang berasal dari berbagai belahan bumi.
Kondisi yang demikian mau tidak mau membuat semakin tersisihnya kesenian tradisional Indonesia dari kehidupan masyarakat Indonesia yang sarat akan pemaknaan dalam masyarakat Indonesia, misalnya saja bentuk-bentuk ekspresi kesenian etnis Indonesia, baik yang rakyat maupun istana, selalu berkaitan erat dengan perilaku ritual masyarakat pertanian. Adanya perubahan sosial yang hadir sebagai akibat proses industrialisasi dan sistem ekonomi pasar, dan globalisasi informasi, maka kesenian kita pun mulai bergeser ke arah kesenian yang berdimensi komersial. Kesenian-kesenian yang bersifat ritual mulai tersingkir dan kehilangan fungsinya. Sekalipun demikian, bukan berarti semua kesenian tradisional kita lenyap begitu saja karena kesenian dapat terus berkembang tanpa tertindas modernisasi.
3.2. Peran pertukaran pelajar sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan daya saing bangsa
Bangsa Indonesia sangat kaya akan seni dan budaya dari sabang sampai merauke hampir setiap daerah mempunyai seni dan budaya yang khas dan hal itu merupakan bukti betapa kayanya seni dan budaya kita, namun sayang seiring derasnya arus globalisasi masyarakat kita terutama generasi muda jaman sekarang mulai kurang peduli terhadap seni dan budaya asli bangsa sendiri.
Dalam hal ini, pertukaran pelajar dengan negara asing sangat bermanfaat terutama untuk pencitraan negara Indonesia, yaitu sebagai salah satu ajang untuk memperkenalkan suatu kebudayaan antar negara. Pertukaran pelajar juga dapat menambah wawasan, kemampuan berpikir positif dan berjiwa besar, kerjasama serta yang paling utama adalah kemampuan dalam memberikan manfaat
lingkungan dimanapun berada. Program untuk pertukaran pelajar pun telah banyak dilakukan agar akulturasi atau pengenalan akan kebudayaan dan persaudaraan antar negara semakin erat.
Salah satu pertukaran pelajar yang mengadakan program pengenalan budaya ke negara asing adalah IYLP (International Youth Leadership Program) yang diselenggarakan oleh pemerintah Amerika Serikat. IYLP adalah program pertukaran pelajar singkat selama sebulan yang melatih kepemimpinan diri, keterampilan, serta pengenalan budaya beberapa negara yang telah dipilih atau mendapat kesempatan setiap tahunya untuk mengikuti program ini. Kepemimpinan diri disini adalah para pelajar dilatih dengan beberapa metode seperti, berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam keterampilan mereka juga dilatih untuk berkaya dengan kemampuan yang mereka miliki dan memanfaatkan sesuatu benda yang ada di sekitarnya, seperti mereka diajarkan untuk membuat kerajinan atau keterampilan dari bahan bekas sampah atau plastik.
Negara yang mendapatkan kesempatan itu salah satunya adalah Indonesia. Pada program ini, pemuda Indonesia berkesempatan untuk melakukan kegiatan pengenalan beberapa budaya yang ada di Indonesia. Salah satu kegiatan dari program tersebut adalah Indonesian Focus, yaitu program dimana pemuda Indonesia mengenalkan budayanya, seperti tari, drama, pakaian adat, bela diri, serta lagu-lagu daerah.
Pengenalan keanekaragaman kebudayaan dari Indonesia adalah suatu hal yang dinanti-nanti oleh masyarakat luar terutama Amerika. Mereka sangat apresiatif akan keanekaragaman budaya Indonesia, itulah sebabnya mereka menanti budaya apa yang akan ditampilkan oleh masyarakat Indonesia setiap tahunnya. Dengan program ini, Indonesia menjadi salah satu negara yang mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh negara lain yaitu keanekaragaman budayanya.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari hasil dan kajian karya tulis ini dapat diajukan beberapa kesimpulan sebagai berikut :
4.1.1. Salah satu penyebab lunturnya kebudayaan adalah globalisasi yang mulai menggeser budaya asli. Budaya merupakan aset berharga bagi suatu negara untuk mengapresiasikan potensi negara kepada negara lain. Budaya Indonesia yang ramah tamah mulai tergeser karena adanya budaya asing.
4.1.2. Pertukaran pelajar adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh kaum muda dalam meningkatkan daya saing bangsa. Program pertukaran pelajar bisa menjadi ajang kompetisi para kaum muda untuk dapat membawa nama bangsa ke kancah internasional.
4.2 Saran
Dari beberapa kesimpulan di atas, selanjutnya di dapat berbagai saran, yaitu :
4.2.1. Masyarakat, khusunya kaum muda harus tetap menjaga kebudayaan di tengah arus globalisasi.
4.2.2. Masyarakat, khusunya kaum muda harus menumbuhkan kesadaran betapa pentingnya kebudayaan bagi suatu negara.
4.2.3. Perlu ditanamkan sikap mencintai seni dan budaya bangsa ini kepada setiap masyarakat Indonesia terutama bagi generasi muda hal ini tidak hanya memasukkan seni budaya di kurikulum sekolah tetapi juga mendorong agar generasi muda ikut aktif dalam kegiatan berkesenian.
4.2.4. Kaum muda yang mengikuti pertukaran pelajar harus bisa mengapresiasikan budaya yang telah mereka tunjukan tidak hanya di luar tetapi yang terpenting adalah mencintai budaya itu sendiri sebagai budaya negaranya.
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... ii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang ................................................................................ 1
1.2. Rumusan masalah ........................................................................... 2
1.3. Tujuan Penulisan.............................................................................. 2
1.4. Manfaat Penulisan...............................................................2
1.5. Metode Penulisan............................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Budaya............................................................................................ 3
2.2. Pelajar/kaum muda.......................................................................... 3
2.3.Pertukaran Pelajar............................................................................ 4
BAB III PEMBAHASAN
3.1. Budaya Indonesia dalam era globalisasi ........................................... 5
3.2. Peran pertukaran pelajar sebagai salah satu upaya dalam mening
katkan daya saing bangsa...................................................................... 6
BAB IV Penutup
........... 4.1. Kesimpulan .................................................................................... 9
4.2. Saran ............................................................................................. 9
Daftar Pustaka .................................................................................................. 10

Comments

  1. wow ..
    keren ..
    thx u/ contohnya ...
    buat yang lain lg ..
    tingkatkan ..

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Anganku menjadi seorang psikolog :)

udah lama gak posting, nanti awal kuliah janji bakalan nulis terus...... :) kali ini aku postingan ku terinspirasi ketika aku menulis essay buat apply Universitas Paramadina well, aku lolos buat thap aplikasi tapi sayangnya tahap wawancara gak bisa aku ikutin karna alhamdulillah aku keterima di salah satu universitas ternama di Indonesia. alhamdulillahi rabbil 'alamin. inspirasi datang jam 12 teng-tengah malem, mulai deh aku ambil kertas, pena, dan.... jreng2.... mari menulis.. :) "bingung""?????" pertama mau nulis, aku ingin jadi psikolog? yeah...cita-cita ku dimulai ketika aku kelas satu SMA. but now, check it out... aku mlah keterima di jurusan mikrobiologi. it's okay gak papa, yg penting univ nya nyangkut di Universitas Gajah Masa Indonesia. yeeee..yeee..... aku bahagia....aku gembira.....bisa masuk kesana... :) :) :) but, cita-cita ku gak pudar buat jadi seorang psikolog, do'ain S2 bisa ke jurusan psikologi. aminn. udah ah, ntar

Secarik Kesan, Novel Hujan - Tere Liye

'' Karena kenangan sama seperti hujan. Ketika dia datang, kita tidak bisa menghentikannya. Bagaimana kita akan menghentikan tetes air yang turun dari langit? Hanya bisa ditunggu, hingga selesai dengan sendirinya '' (Tere Liye - Hujan : 201) Hallo!! Sudahkah membaca novel Hujan dari Tere Liye? Keren-keren apalagi buat yang lagi sendu en mellow2 tuh hatinya, dijamin bakal sukaaa  Oke, disini saya akan sedikit cerita dan tidak bermaksud menjadi spoiler tapi memang di saat saya menulis ini, saya memang akan menghabiskan sedikit lagi novel bang Tere Liye yang berjudul Hujan. So ingin menyampaikan kesan saja mengenai novel ini mumpung mood nulisnya lagi menggebu. Hehe (padahal novel-novel sebelumnya udah selesai baca yaudah selesai juga cerita ) Tak menyangka dengan akhir ceritanya, bisa dibilang happy ending tapi bang Tere Liye memang jago bikin orang kaget sekaligus puas saat membaca. Hmmm, tau aja kali yaa yang baca juga lagi proses menerima h

karya ilmiah REMAJA "GAUL" dan IMPLIKASINYA DI LINGKUNGAN SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bumi sebagai wadah kehidupan sekarang berada pada masa krisisnya. Keadaan ini menimbulkan banyak masalah yang masih belum teratasi, khususnya pada masalah lingkungan hidup, seperti krisis makanan yang diperkirakan 1 dari 6 orang di dunia menderita kelaparan dan gizi buruk, Air yang diperkirakan pada tahun 2025 dua pertiga orang di dunia akan mengalami krisis air yang parah, kekurangan energi, perubahan Iklim, berkurangnya keanekaragaman hayati yaitu bumi yang sekarang telah memasuki tahap kepunahan spesies keenam terbesar, pemanasan global, polusi, hutan yg berkurang, pasokan terbatas sumber daya alam dan lain-lain. ( www.wartawarga.html.com) Masalah lingkungan hidup merupakan tanggung jawab dan beban bagi kita manusia sebagai komponen utama di muka bumi, mempunyai peran penting dalam upaya pelestarian lingkungan untuk mengurangi masalah yang terjadi di lingkungan sekarang. Bumi yang semakin rusak menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menja