Skip to main content

Posts

Bagaimana SARS-CoV-2 menginfeksi manusia?

Recent posts

Thank you 2020! Pandemic has taught us more powerful life!

Satu jam lagi menuju 2021 untuk waktu indonesia bagian barat.... now it's 10.58 PM, and my last day in 2020 is in Bogor. Tahun baru, semangat baru, harapan-harapan baru, kehidupan yang jauh lebih baik. Itulah harapan semua orang Tapi 2020 memang berbeda, Tuhan mengajarkan kita banyak hal di tahun ini, tahun pandemi, tahun dimana ilmu biologi unjuk gigi, tahun virus yang membuat semua orang harus memahami dan mengerti siapa dia.  Tuhan mengajarkan kita bahwa semua rencana tak bisa semata2 terlaksana kalo bukan tanpa izinNya,  Segala hal bisa terjadi jika di telah menakdirkan pun berkehendak. Banyak kesakitan, banyak kesengsaraan, banyak duka, banyak adaptasi yang kita rasakan, tp benarkah begitu? Jangan-jangan semua ini terjadi adalah segala yang terbaik yang memang ditakdirkan untuk kita semua manusia? Jangan-jangan banyak hikmah yang bisa kita petik, atau jangan-jangan ini permintaan bumi pada Tuhan agar mmberikan dia waktu untuk memulihkan diri.  Yang jelas kita merasakannya bers

Hai Anakku!

Hai nak,  tidak terasa usiamu di kandungan sekarang udah 27 minggu, yang artinya kurang dari seminggu lagi usiamu 7 bulan. Rasanya perasaan ibu masih campur aduk, yang jelas bahagia tak terhingga bisa merasakan fase ini, fase yang dinantikan banyak wanita, fase dimana seorang wanita harus beradaptasi luar biasa, fase dimana masa transisi wanita yang harus banyak belajar agar kelak siap, siap untuk menjadi seorang ibu, siap untuk merawat dan membesarkan seorang manusia ciptaanNya yang terkasih, siap memberikan seluruh cinta bahkan hidup dan matinya.  Hai nak, ibu selalu menyapamu tiap hari dengan sebutan « dedek » atau « sayang » atau « anaknya ibu » atau « sayangnya ibu »  Kamu tumbuh sehat yaa di rahim ibu, tempat paling nyaman yang telah Allah desain dan ciptakan sedemikian rupa. Ayoo sama2 kita bersiap untuk nantinya menghadapi dunia bersama nantinya yaa nak, yang ibu yakin akan lebih tidak nyaman, tidak senyaman waktu kamu di dalam rahim ibu, tapi meskipun begitu ibu janji begitupu

Goodbye 2018 ** Hello 2019

Alhamdulillah, bangun sudah 2018. Alhamdulillah masih dipertemukan dengan 2018. Alhamdulillah seperti biasa sudah 3 tahun belakangan tidak ada new year party.  Alhamdulillah hanya terlantun harapan dan doa semoga 2018 menjadi pribadi yg lebih baik, meningkat imannya dan rencana-rencana 2018 dapat terwujud.  Terima kasih 2017, tahun yg telah banyak mengajarkan banyak hal, tahun peralihan, tahun pemilihan dan segala unpredictable things yang terjadi yang membuat pribadi semakin dewasa.  Bismillah, waiting for another unpredictable things in 2018, karena rencana Allah adalah yang terindah 💫 Terima kasih juga keluarga, teman-teman dan rekan kerja. Maaf bila banyak salah dan khilaf sepanjang tahun 2017. Welcome 2018, may Allah shower his blessings upon us~ ( January, 1 2018) Rangkaian kalimat dengan highlight italic diatas merupakan kalimat alias coretan perdana di 2018 lalu dan setelahnya aku tidak banyak menulis bahkan hanya di notes handphone sekalipun, kecuali di medsos

Terima Kasih Telah Menjaga Diri

Kurniawan Gunadi Entah kapan memulai membaca tulisan-tulisannya, tapi kurasa penuh kejujuran dalam hal rasa. Itulah yang membuat semua goresan tangannya penuh makna hingga setiap orang ingin membaca dan membaca. Tapi terkadang tulisan-tulisanya bikin bahaya lho alias bikin baper jadi harus waspada.hehe Ini salah satu tulisannya yang paling kusuka, judulnya ''Terima Kasih telah Menjaga Diri'' Mengapa? Mungkin karena sangat cocok dengan keinginan hati saat ini *haisyah, sempetnya ngegombal di bulan puasa* eh tapi beneran kok :'') Untukmu, yang sekarang sedang menjaga diri dan dijaga Tuhan, semoga kita segera disatukan  :) Terima kasih telah menjaga diri, terima kasih juga telah bersedia bersabar. Bersabar terhadap perasaan yang sedang tumbuh, ingin sekali mekar, ingin sekali segera ranum. Akan tetapi, kita masih percaya bahwa untuk menjadi mekar, kita perlu waktu. Terima kasih karena aku rasa, Allah tetap menjadi yang pertama. Bila kelalaia

Secarik Kesan, Novel Hujan - Tere Liye

'' Karena kenangan sama seperti hujan. Ketika dia datang, kita tidak bisa menghentikannya. Bagaimana kita akan menghentikan tetes air yang turun dari langit? Hanya bisa ditunggu, hingga selesai dengan sendirinya '' (Tere Liye - Hujan : 201) Hallo!! Sudahkah membaca novel Hujan dari Tere Liye? Keren-keren apalagi buat yang lagi sendu en mellow2 tuh hatinya, dijamin bakal sukaaa  Oke, disini saya akan sedikit cerita dan tidak bermaksud menjadi spoiler tapi memang di saat saya menulis ini, saya memang akan menghabiskan sedikit lagi novel bang Tere Liye yang berjudul Hujan. So ingin menyampaikan kesan saja mengenai novel ini mumpung mood nulisnya lagi menggebu. Hehe (padahal novel-novel sebelumnya udah selesai baca yaudah selesai juga cerita ) Tak menyangka dengan akhir ceritanya, bisa dibilang happy ending tapi bang Tere Liye memang jago bikin orang kaget sekaligus puas saat membaca. Hmmm, tau aja kali yaa yang baca juga lagi proses menerima h

Reminder!

Belum lama ini baru saja menutup luka, Allah kenalkan lagi dengan kecewa, Berbagai pilihan pernah dihadapkan untuk jiwa dan hanya berujung duka. Sudah saatnya kita pahami, Masalah hati bukan untuk dilabuhkan begitu dini, Harusnya mengerti begitu mulianya diri dengan menjaga setiap rasa yang ingin terselami, Akan membungkus sempurna hati titipan ilahi. Dulu biarkan berlalu, Banyak hal, banyak pertemuan dan banyak kesempatan membuat sendu, Tak jarang juga membawa kerinduan menggurutu, berharap pilihan kan berujung kepastian. Namun karena cara yang salah hanya membawa tipu, Tak jarang yang berakhir kerugian. Itu bukan buruknya nasib, Hanya saja kita yang kurang teguh pada prinsip, Belum istiqomah menjaga kemuliaan hati, Belum sempurna menata akhlak dan pribadi, Belum bahagiakan orang tua tanpa tapi dan belum tegar ketaatan pada Allahurabbi. #inspired from All about Islam Official