Skip to main content

Sekedar Renungan


Sekedar Renungan

Rabu malam, 8 Februari 2012, ponselku bordering tanda sms masuk “mbak, kalau sekarang bisa?” aku yang baru bersiap untuk terlelap seketika terloncat dari pulau kapuk nan nyamanku. Yah, aku dibutuhkan saat  itu juga untuk memberikan sebuah pertolongan.
Aku tercengang melihat anak kecil bernama Faiz yang baru berumur 2,5 tahun. Apa yang membuat ku tercengang bukan hanya penyakit yang dideritanya namun juga kekecewaanku karena kedatanganku ke salah satu rumah sakit di Yogyakarta malam itu belum bisa menolongnya. Aku belum bisa mendonorkan sedikit darahku untuknya. Dibutuhkan empat kantong darah malam itu juga dan tak ada seorangpun……
Panik tak terhingga, namun Alhamdulillah wasyukurilah, nikmat dan pertolonganMu tak pernah berpaling sedikitpun Ya Allah. Beberapa menit kemudian dokter memberitahu kalau Hb Faiz naik dan hanya dibutuhkan satu kantong darah dan darah tersebut diperlukan tidak harus malam itu.
Bisa besok…dan jangka panjang selama kemoterapi dilakukan. Alhamdulillah…Alhamdulillah…..

Faiz…….
Namanya lirih disebut oleh ibunya, sudah 6 bulan lebih ia menderita tumor ganas di sekitar bagian sumsum tulang belakangnya. Miris! Operasi telah dilakukan namun tumornya masih menempel enggan pergi, maka dilakukan kemoterapi. Dokter tak ingin mengambil resiko besar karena apabila tumornya diangkat lagi sampai habis maka berakibat keterbelakangan mental untuk Faiz nantinya.
Kisah nyata terjadi di depan mataku saat itu. Sedih…..
Ya Allah anak sekecil itu telah berperang melawan penyakitnya yang begitu parah, apa salahnya?
Bahkan untuk melangkahkan kakinya untuk menapak tanah ia belum sempurna apalagi untuk melakukan dosa yang membuatMu memberikan cobaan begitu besar kepadanya.
Yah, Namun kita harus tetap berhusnudzan kepada Allah, mungkin ini suatu ujian bagi orang tuanya atau  mungkin keluarganya untuk bersabar dan ikhlas menghadapi cobaan. Ini bukan semata-mata kesalahan Faiz, Faiz sama sekali tidak berdosa, Allah menyayangi Faiz…… J

Kisah yang aku lihat tak jauh berbeda dengan apa yang aku baca beberapa hari yang lalu. Aku tersentak, terluka, iri, terdiam, terkagum, lemas, tak berdaya, aku masih sungguh  jauh dari sebuah kesempurnaan. Jauh sekali! L
Melihat Faiz aku teringat sosok Delisa yang diceritakan dalam novel Hapalan Shalat Delisa yang ditulis oleh Tere Liye. Sungguh kisah yang membuatku teriris malu dengan umurku yang sekarang masih bisa bertahan menuju tahun ke 19.
Seorang anak kecil 6 tahun yang juga baru ingin mengenal dunia, yang belum tahu apapun. yang seharusnya menikmati masa kanak-kanak mereka dengan bermain dan belajar menggambar bersama teman dan orang tua mereka. dunia yang seharusnya begitu sangat indah pada umur mereka.......
Allah memberinya cobaan dengan lumpuhnya beberapa bagian tubuhnya, bahkan Allah menghukumnya dengan kehilangan sebagian anggota keluarganya.


Namun Allah berkehendak lain,  Allah mempunyai caraNya sendiri untuk selalu menyayangi umatnya. semakin berat ujian yang Allah berikan, maka yakinlah Allah semakin menyayangi. Allah menyadarkan orang-orang disekitar Delisa dan mungkin juga berlaku untuk Faiz. Mungkin Allah menyadarkan kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh orang-orang di sekitar Delisa dan Faiz. Bahkan untuk kita orang-orang yang membaca novel tersebut, orang yang mendengar kisah tersebut dan orang yang bisa mengamati langsung kisah tersebut.



Sedih, bahkan dosa kecil sekalipun yang mungkin dilakukan anak sekecil Delisa dan Faiz hukumannya harus sebegitu beratnya ya Allah….
Bahkan orang-orang disana yang dosanya tak terhitung hingga saat ini belum juga Engkau hukum,
Bersama mari kita renungi kisah ini….
Kita terlumur dosa, terbalut kesalahan yang berlimpah ruah, bagaimanakah balasan nanti di akhirat sana?
Na’auzubillah min zhalik….

Allah…izinkan kami untuk selalu memperbaiki diri bersama sisa-sisa umur kami
Amiiinn….



Comments

  1. dan itu mengingatkan kita akan satu nikmat dari Allah yang kadang sering kita lupa,,yaitu nikmat Sehat,,kadang kita baru menyadari akan nikmat tersebut ketika kesehatan itu di cabut dari tubuh kita,,maka selalu bersyukur ya kawan..^_^

    salam kenal ane mahasiswa dari IPB,,kalau berkenan bisa main ke blog ane,,di follow back dan tukeran link lebih baik untuk nambah temen dan menambah jatringan silaturahim,,makasih...^_^

    ReplyDelete
  2. salam kenal juga......makasih yaa atas komen nya :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Anganku menjadi seorang psikolog :)

udah lama gak posting, nanti awal kuliah janji bakalan nulis terus...... :) kali ini aku postingan ku terinspirasi ketika aku menulis essay buat apply Universitas Paramadina well, aku lolos buat thap aplikasi tapi sayangnya tahap wawancara gak bisa aku ikutin karna alhamdulillah aku keterima di salah satu universitas ternama di Indonesia. alhamdulillahi rabbil 'alamin. inspirasi datang jam 12 teng-tengah malem, mulai deh aku ambil kertas, pena, dan.... jreng2.... mari menulis.. :) "bingung""?????" pertama mau nulis, aku ingin jadi psikolog? yeah...cita-cita ku dimulai ketika aku kelas satu SMA. but now, check it out... aku mlah keterima di jurusan mikrobiologi. it's okay gak papa, yg penting univ nya nyangkut di Universitas Gajah Masa Indonesia. yeeee..yeee..... aku bahagia....aku gembira.....bisa masuk kesana... :) :) :) but, cita-cita ku gak pudar buat jadi seorang psikolog, do'ain S2 bisa ke jurusan psikologi. aminn. udah ah, ntar

Secarik Kesan, Novel Hujan - Tere Liye

'' Karena kenangan sama seperti hujan. Ketika dia datang, kita tidak bisa menghentikannya. Bagaimana kita akan menghentikan tetes air yang turun dari langit? Hanya bisa ditunggu, hingga selesai dengan sendirinya '' (Tere Liye - Hujan : 201) Hallo!! Sudahkah membaca novel Hujan dari Tere Liye? Keren-keren apalagi buat yang lagi sendu en mellow2 tuh hatinya, dijamin bakal sukaaa  Oke, disini saya akan sedikit cerita dan tidak bermaksud menjadi spoiler tapi memang di saat saya menulis ini, saya memang akan menghabiskan sedikit lagi novel bang Tere Liye yang berjudul Hujan. So ingin menyampaikan kesan saja mengenai novel ini mumpung mood nulisnya lagi menggebu. Hehe (padahal novel-novel sebelumnya udah selesai baca yaudah selesai juga cerita ) Tak menyangka dengan akhir ceritanya, bisa dibilang happy ending tapi bang Tere Liye memang jago bikin orang kaget sekaligus puas saat membaca. Hmmm, tau aja kali yaa yang baca juga lagi proses menerima h

SINNA SHERINA MUNAF

” BIODATA “ 1191740-3626-l Nama Lengkap : Sinna Sherina Munaf Panggilan : Sherina Tanggal / Tempat Lahir : 11 June 1990, Bandung (Indonesia) Zodiak : Gemini Hobi : Menyanyi, main piano, melukis, balet Warna Kegemaran : Biru Bintang Favorit : Mariah Carey, Lia Callaway, Lea Salonga, Celine Dion, Uci Nurul, DLL Saudara : Virania Devarainy Munaf (kakak) & Mayzura ” Maura ” Restalia Munaf (adik) Nama Ayah : Triawan Munaf Nama Ibu : Luki Ariani